Kalau kita berbuat baik kepada orang yang telah berbuat baik kepada kita
itu adalah hal yang wajar
andai orang bersikap lembut kepada kita
memang selayaknyalah kalau kitapun bersikap lebih lembut
bila orang memberi sesuatu kepada kita
dengan senang hati pasti kan membalasnya yang lebih baik
Namun …itu adalah hal yang wajar
andai orang bersikap lembut kepada kita
memang selayaknyalah kalau kitapun bersikap lebih lembut
bila orang memberi sesuatu kepada kita
dengan senang hati pasti kan membalasnya yang lebih baik
Bisakah berbuat baik kepada orang yang mencelakai kita ?
mampukah kita membalas kejahatan dengan kebaikan ?
sanggupkah kita memberi maaf kepada orang yang telah membuat sengsara ?
dapatkah kita memberi untaian senyum dan kata halus tulus terhadap orang yang telah memfitnah ?
Uhhh … tak terbayangkan
begitu sulit sikap diatas akan terwujud dan menjadi amalan kita
Betapa tidak …
sikap membalas atas derita diri dianggap sudah lumrah
merasa diri terzalimi, menuntut untuk segera terbebas dan
terpuaskan dengan tindakan yang sama atas orang yang menzalimi
derita hati akan kata-kata yang menyakitkan seakan terlampiaskan
bila melakukan hal serupa terhadap orang yang menorehkan derita hati
kesakitan dibalas dengan menyakiti
perih hati akibat kata-kata tajam dibalas dengan umpatan
fitnah dibalas dengan fitnah
dan kejahatan dibalas dengan melakukan kekejaman serupa
Betapa sulit hati untuk menerima kata maaf
betapa mudah hati untuk membangkitkan iba diri
sungguh tidak sukar hati untuk membenarkan pembalasan
dan betapa tidak mudah mulut untuk ungkap jalinan persaudaraan dan kasih sayang
Mungkin harus membuat darah kita menjadi putih
seperti Puntadewa atau Bagaspati
Bagaspati rela menyerahkan jiwanya
tuk kebahagiaan dan kemuliaan anaknya
walau tingkah polah Narasoma sungguh memuakkan
dan sangat keterlaluan
namun amarah tlah mampu dikendalikan oleh Bagaspati
tak ada ungkapan meledak
atau nafsu membalas sikap pongah calon mantu
yang muncul hanya kelembutan nan bijak
kata-kata dan sikap manusia berdarah putih
(dan berhati suci)
Begitupun Puntadewa
musuh tidak punya
kejahatan atas diri dan saudara-saudaranya
selalu dibalas dengan kebaikan dan sikap mengalah
kesalahan yang dia lakukan
pun sebenarnya didasarkan atas sikap kasih sayang kepada sesama
kalah main dadu yang berakibat lenyapnya negara
dan terbuang serta terasingnya pandawa
lebih karena sikap menghormati undangan para kakaknya Kurawa
(kalau berdasarkan tuntunan agama, sikap demikian tetap dianggap salah karena untuk urusan yang diharamkan, seperti berjudi, harus bersikap tegas menolak)
kematian gurunya Durna dalam perang Baratayudha karena kebohongan setengah hati
lebih disebabkan karena kecintaan kepada saudara-saudara dan nasehat Kresna
(walau sebenarnya bohong setengah hati ataupun sepenuh hati, tetap saja itu adalah kebohongan)
dan Puntadewa tetaplah berdarah putih
manusia yang tiada bermusuh, penuh welas asih kasih sayang
rendah hati walaupun pengetahuan dan kebijaksanaannya mumpuni
slalu mengedepankan perdamaian
meskipun kesaktiannya tiada yang mampu mengungguli
Atau ...musuh tidak punya
kejahatan atas diri dan saudara-saudaranya
selalu dibalas dengan kebaikan dan sikap mengalah
kesalahan yang dia lakukan
pun sebenarnya didasarkan atas sikap kasih sayang kepada sesama
kalah main dadu yang berakibat lenyapnya negara
dan terbuang serta terasingnya pandawa
lebih karena sikap menghormati undangan para kakaknya Kurawa
(kalau berdasarkan tuntunan agama, sikap demikian tetap dianggap salah karena untuk urusan yang diharamkan, seperti berjudi, harus bersikap tegas menolak)
kematian gurunya Durna dalam perang Baratayudha karena kebohongan setengah hati
lebih disebabkan karena kecintaan kepada saudara-saudara dan nasehat Kresna
(walau sebenarnya bohong setengah hati ataupun sepenuh hati, tetap saja itu adalah kebohongan)
dan Puntadewa tetaplah berdarah putih
manusia yang tiada bermusuh, penuh welas asih kasih sayang
rendah hati walaupun pengetahuan dan kebijaksanaannya mumpuni
slalu mengedepankan perdamaian
meskipun kesaktiannya tiada yang mampu mengungguli
Mampukah kita bersikap seperti junjungan kita nabi Muhammad
ketika di Thaif dilempari batu oleh penduduk saat mengajak kebenaran
hingga berdarah-darah muka dan tubuh beliau
dan ketika malaikat menawarkan jasa atas ijin Allah
untuk menimpakan bukit Thaif kepada mereka
rasulullah malah mendoakan keselamatan bagi mereka
“semoga Allah mengampuni mereka”
“bila hidayah tidak turun kepada mereka
mungkin akan turun pada anak cucunya”
Ah …
manusia mulia itu memang beda dengan kita
betapa diantara rasa perih tubuh dan perih rasa
justru mendoakan yang baik kepada yang menyakiti
Begitu banyak kisah yang dapat kita jadikan teladan
menjadikan darah kita menjadi putih bukan suatu kemustahilan
meskipun sungguh sangat berat mengimplementasikan
untuk manusia biasa seperti kita
yang mampu kita lakukan hanyalah
berusaha selalu berbuat baik dan menghindari yang tercela
dan sebarkan kedamaian di muka bumi
penuh ridla Ilahi
0 Komentar