Jejak Patok di Bukit Semunsam

Hubungan Indonesia - Malaysia kembali bermasalah. Kali ini dipicu patok batas. Di Camar Bulan, kesepakatan mengenai patok batas yang belum final, mulai dievaluasi karena dianggap merugikan Indonesia.
 

Patok Tipe D A104 di Camar Bulan
Patok Tipe D A104 di Camar Bulan
Sebuah pagi di Camar Bulan, Temajuk, Sambas, Kalimantan Barat. Beberapa orang bergerombol. Mereka melihat patok Tipe D A104. Patok itu berupa semen seukuran 10 x 10 cm setinggi 15 cm. Dasar semen telah tertimbun tanah. Sebuah tulisan menggurat semen patok. SWK MAL. Artinya, Sarawak, Malaysia. Pada bagian sebelahnya, huruf mulai hancur dan kurang terlihat. Bagian itu menunjukkan wilayah Indonesia. BerdasarkanMemorandum of Understanding(MoU) 1976 di Kinibalu, Malaysia dan MoU 1978 di Semarang, patok itu disepakati sebagai patok batas Indonesia dan Malaysia.Pada sebuah telepon genggam berfasilitas Global Positioning System (GPS) tertulis kordinat N 1*58.584’ dan E 109*34.4’.
Patok Tipe D A104 di Dusun Camar Bulankondisinya memprihatinkan. Pada bagian tengah patok terdapat patahan. Patok bisa digoyang dengan tangan. Di dekatnya, dua batang pohon rebah melintang.  
“Inilah patok yang menjadi batas antara Indonesia dan Malaysia di Camar Bulan,” kata Asman, Sekretaris Desa Temajuk, Rabu (12/10).
Warga bercerita, sekitar 3,3 km dari patok Tipe D A104 terdapat bongkahan semen.Diperkirakan bekas patok A104 yang lama. Karena penasaran dan ingin tahu, kami berjalan menyusuri hutan dan masuk ke Bukit Semunsam, wilayah Malaysia.
Terdapat jalan setapak dilambari papan selebar 10 cm. Papan disusun berderet memanjang mengikuti jalan setapak. Terlihat sekali pernah ada aktivitas illegal logging atau pembalakan liar di area ini. Pada era pembalakan liar, papan jadi pijakan sepeda atau rel kayu. Pada beberapa titik, warga menggunakan lahan sebagai tempat berladang. Mereka menanam karet dan lada. Semakin ke dalam, kondisi hutan semakin lebat dan rapat. Deretan papan kayutak terlihat lagi.
Setelah berjalan selama dua jam, kami tiba pada sebuah bongkahan semen seukuran 1 x 1 meter. Bongkahan semen bercampur batu kerakal. Terlihat sekali sebagai patok batas. Bongkahan semen terletak pada puncak Bukit Semunsam. Koordinat menunjuk angka N 1*57.707’ dan E 109*34.571’.
Rusadi, warga Dusun Camar Bulan, mengatakan warga menemukan bongkahan patok pada tahun 1998. Warga sudah melaporkan penemuan tersebut. Tapi hingga sekarang pemerintah belum menanggapi.
Patok batas hancur
Patok batas hancur
Warga tak sengaja menemukan bongkahan. Saat itu masih merebak pembalakan liar. Warga membabat hutan di wilayah Indonesia dan Malaysia. Cukong Malaysia mendanai aktivitas tersebut. Temajuk menjadi jalur lewat kayu menuju Sematan, Malaysia.
Saat menebang kayu menggunakan chainsawatau gergaji mesin, mata gergaji secara tidak sengaja mengenai bongkahan semen. Saat ditemukan, masih terlihat semen dengan undakan seperti tugu. Pada bagian tengah terdapat besi untuk cor fondasi.
Kini besi di tengah patok telah hilang.Dicabut. Tak jauh dari patok semen terdapat bongkahan semen terserak. Bahkan, satu sak semen telah membatu teronggok di dekat serakan semen. Tak jauh dari serakan semen terdapat tanah lapang.
“Dulunya ini lapangan helikopter,” kata Rusadi.
Lapangan itu belasan meter luasnya. Pohon yang mengitari lokasi pucuknya terlihat sama tinggi.  Bongkahan semen berserak berada pada kordinatN 1*57.715’ dan E 109*34.573’.
Asman, Sekretaris Desa Temajuk, berharap pemerintah menjelaskan keberadaan bongkahan semen tersebut. Warga ingin memastikan di mana sebenarnya patok batas wilayah Indonesia dan Malaysia. “Warga ingin kepastian saat mengerjakan ladang,” ujarnya.
Bongkahan semen tersebut berjarak sekitar 3,3 kilometer dari patok Tipe D A104 yang sekarang menjadi batas negara Indonesia - Malaysia. Jika benar bongkahan semen tersebut dulu merupakan batas kedua negara, diperkirakan Indonesia telah kehilangan wilayahnya seluas 1.499 hektare.
Tipe Patok

Bukit Semunsam, Malaysia
Bukit Semunsam, Malaysia
Berdasarkan bahan Sosialisasi Batas Negara dan Peta Wilayah Perbatasan di Tanjung Datu, Kabupaten Sambas 2006, perbatasan di Camar Bulan berdasarkan Tractaten London-1, 20-6-1891 (Stb No. 114) Pasal 3 Page 6, disepakati harus sesuai watershed. Survei tahun 1975 tidak ditemukan watershed,  sehingga menggunakan sistem sifat datar (leveling system). Garis batas hasil pengukuran bersama telah diteken pada MoU JBC di Kinabalu 1976 dan Semarang 1978.  Tapi MoU ini masih bersifat Modus Vivendi dan dapat diubah.
Sepanjang garis batas dua negara terdapat patok batas. Ada empat tipe patok.Patok Tipe A, B, C, dan D. Patok Tipe A ditanam setiap jarak 300 km.Ukuran patok selebar 1x1 meter. Bagian atas patok terdapat tugu persegi panjang setinggi 1,3 meter dan lebar 50 cmX 50 cm. Fondasimasuk ke tanah sekitar 0,3 meter.
Patok Tipe B setiap jarak 50 km terdapat satu patok. Ukuran patok 60 cm x 40 cm. Bagian atas patok terdapat tugu persegi panjang setinggi 45 cm. Bagian dasar tugu selebar 30 cm, bagian atas selebar 22 cm. Fondasi yang masuk ke tanah sedalam 60 cm.
Patok Tipe Csetiap jarak 5 km terdapat satu patok. Ukuran dasar patok selebar 60x60 cm. Bagian atas terdapat tugu persegi panjang setinggi 30 cm dan lebar 10x10 cm. Fondasi yang masuk ke tanah sedalam 40 cm. 
Patok tipe D setiap jarak 100 - 200 meter terdapat satu patok. Ukuran patok selebar 10 x 10 cm. Bagian atas patok setinggi 15 cm. Fondasi yang masuk ke tanah sedalam 75 cm.
Berdasarkan data Kodam VI Mulawarman, survei penegasan batas negara yang dilakukan Prajurit Topografi sejak 1975 hingga 2000 menghasilkan beberapa bentuk dokumen batas negara. Panjang batas darat negara Indonesia dan Malaysia, mulai dari Tanjung Datudi Kalimantan Barat sampai PulauSebatik,Kalimantan Timur, sepanjang 2.004 km.Panjang batas negara di PulauSebatik sekitar 25 km.
Dari panjang garis batas tersebut, di wilayah Kodam XIITanjungpura sekitar 966 km.Yang masuk wilayah Kodam VIMulawarman sepanjang 1.038 km.Patok batas yang ditanam di sepanjang batas negara sebanyak 19.328  buah.
Bekas lapangan helikopter
Bekas lapangan helikopter
Patok di wilayah Kodam VI Mulawarman sebanyak 13.544 buah. Terdiri atas patok tipe Asebanyak 4  buah. Tipe B sebanyak 58  buah. Tipe Csebanyak 445  buah. Tipe D sebanyak 13.037 buah.
Patok di wilayah Kodam XIITanjungpura sebanyak 5.784  buah. Terdiri atas patok Tipe A sebanyak 3  buah. Tipe B sebanyak 18  buah. Tipe Csebanyak 90  buah. Tipe Dsebanyak 5.673  buah.
Data ini berbeda dari bahan Sosialisasi Batas Negara dan Peta Wilayah Perbatasan di Tanjung Datu, Kabupaten Sambas 2006.Patok Tipe A sebanyak 3patok.Tipe B sebanyak 24 patok. Tipe C sebanyak96 patok. Patok Tipe D sebanyak 7.020 patok.
Adaperbedaan cukup besar dari segi angka. Terutama patok Tipe D. (bersambung)
Previous
Next Post »
0 Komentar