Sepulang Dari Harvard, Bupati Langsung Lakukan Kunker

 http://www.banyuwangikab.go.id/images/bwi.jpg
BANYUWANGI – Begitu  menjejakkan kaki di tanah air sepulang dari pendidikan di Harvard University yang terletak di Cambridge,Massachusetts, Amerika Serikat, Bupati Azwar Anas mengawali tugas dengan melakukan kunjungan kerja (kunker) di Desa Pakistaji, Kecamatan Kabat, Minggu (16/10). Bupati berkesempatan untuk berdialog langsung dengan 217 kelompok tani (poktan) dan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) terkait permasalahan yang dihadapi petani di Banyuwangi.
 Plt Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan (Dispertahutbun), Djati Loekito,yang mengawal terselenggaranya acara ini mengatakan saat ini petani di Banyuwangi dihadapkan pada permasalahan hama wereng yang sangat mengganggu. Bahkan di beberapa daerah tertentu sempat mengalami gagal panen hingga merugi puluhan bahkan sampai ratusan juta. Apalagi saat ini muncul OPT (Organisme Pengganggu Tanaman)seperti wereng batang coklat dan tungro yang sangat meresahkan petani lantaran belum ada varietas  padi yang tahan wereng.
Ke-217 kelompok tani dan PPL tersebut, melalui perwakilannya menyampaikan keluhan-keluhan mereka langsung kepada Bupati Anas. Menanggapi hal tersebut, Bupati menyarankan agar penanaman padi diselang-seling atau diputus siklusnya dengan tanaman lain, misalnya palawija. “Penanaman padi juga harus dilakukan secara serentak, jangan disini menanam padi disana menanam tanaman lain,”ujar Bupati.
Selain itu bupati juga menambahkan bahwa saat ini petani dan sektor pertanian dunia tengah menghadapi permasalahan yang sama. Yakni perubahan iklim yang ekstrim dan masalah impor buah-buahan yang tak terbendung. “Kalau masalah iklim itu memang sudah ditentukan oleh yang kuasa, tinggal bagaimana kita meminimalisir dampaknya dengan melakukan  terobosan- terobosan melalui kajian dan penelitian-penelitian ilmiah. Sedangkan impor buah-buahan yang tak terbendung itu harus kita lawan dengan kesediaan kita membeli buah lokal daripada buah impor, meski harga buah lokal relatif lebih mahal daripada buah impor,” tambah bupati sambil mencontohkan saat ini harga kentang lokal per kg Rp. 5000 rupiah, sedangkan kentang impor per kg hanya seharga Rp 2500 rupiah. “Masyarakat tergiur membeli yang murah yaitu kentang impor, padahal dengan begitu pertanian dalam negeri kita menjadi terpuruk,” tukas bupati Anas. Melalui acara ini bupati  mengajak masyarakat agar lebih mengutamakan dan mencintai produk dalam negeri, khususnya hasil-hasil pertanian lokal. Lebih lanjut bupati juga mengajak petani agar belajar terus demi meningkatkan kualitas hasil pertaniannya.Bupati pun menekankan pada Dispertahutbun untuk terus membantu  petani dan PPL dalam mengatasi permasalahan yang ada.
Dalam acara yang juga dihadiri oleh ulama, wakil bupati Yusuf Widyatmoko, Sekda Sukandi, anggota Forum Pimpinan Derah, para camat, dan pejabat komponen pemkab Banyuwangi tersebut, bupati juga menyerahkan bantuan dari BAZ Kecamatan Kabat untuk warga miskin berupa sembako dan bantuan pendidikan bagi siswa miskin. Bagi kelompok tani, Bupati juga menyerahkan 68 unit hand tractor. Melalui bantuan tersebut bupati berharap kedepan petani lebih mudah menggarap lahannya. Jika lahan  tergarap dengan baik, maka baik pula kualitas hasil pertaniannya.
Berikut ini daftar nama OPT yang cukup meresahkan dunia pertanian :
*Penggerek batang                     * Wereng Coklat                              *Ganjur

*Tikus                                        *Ulat Grayak                                   *Hama Putih
*Walang Sangit                           *Kepinding Tanah                            *Babi hutan
*Burung                                     *Blas                                              *Hawar Pelepah
*Bercak Daun Coklat                   *Bakteri Hawar Daun                       *Tungro
*Kerdil Rumput                           *Kerdil Kuning                                 *Daun Jingga
*Kerdil Hampa                            *Bercak Daun Coklat Bergaris          *Lalat Daun
*Gosong Palsu                            *Lapuk Daun                             *BRS (Bacterial Red Stripe)
*Belalang                                   *Uret/Lundi                                     *Anjing Tanah
*Siput Murbei                              *Noda Palsu                                    *Gajah
*Bakanae                                   *Bakteri Daun Bergaris                  *Penyakit Kembang Api

*Ulat Daun                                         *Trip
(HUMAS &PROTOKOL)
http://www.banyuwangikab.go.id/images/bwi.jpg
Previous
Next Post »
0 Komentar