Terjadi peningkatan kekerasan terhadap perempuan dan anak di Yogyakarta. Banyak kasus pelecehan seksual terjadi di institusi pendidikan.
VHRmedia, Yogyakarta - Kekerasan terhadap perempuan dan anak terus terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Hingga September 2011 terjadi 253 kasus. Terjadi peningkatan kasus pelecehan seksual terhadap anak. Ironisnya, banyak kasus pelecehan seksual terjadi di lingkungan institusi pendidikan.
Demikian laporan Rifka Anisa Women Crisis Centre Yogyakarta yang dirilis di Yogyakarta, Rabu (12/10). Humas Choirunisa mengatakan, tren kekerasan di Yogyakarta tahun 2011 adalah pelecahan seksual.
Pada tahun 2010 terjadi 10 kasus pelecehan seksual. “Pada September terjadi 33 kasus pelecehan seksual, termasuk pelecehan seksual di bawah umur. Paling banyak terjadi pelecehan seksual pada bulan April dengan 10 kasus dan Juli dengan 11 kasus,” kata Choirunisa.
Ironisnya, kasus pelecehan seksual juga banyak terjadi di institusi pendidikan. Namun, Choirunisa tidak memberikan rincian dan detail korban dan tempat kejadian. “Kita nggak bisa menyebutkan di sekolah mana, karena untuk perlindungan korban. Kasus terakhir adalah pelecehan seksual di SD. Si guru melakukan pelecehan seksual dengan memegang kemaluan (siswa),“ katanya.
Berdasarkan laporan yang diterima Rifka Anisa Women Crisis Centre, beberapa korban pelecehan seksual harus dirawat di rumah sakit jiwa untuk penyembuhan trauma dan pemulihan psikologis. “Ada beberapa korban yang harus memerlukan penanganan psikologis. Karena kejadian tersebut membekas di pikiran siswa.”
Menurut Choirunisa, setiap tahun terjadi perubahan kasus kekerasan di masyarakat. Tren kekerasan pada 2009 adalah kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Pada 2010 tren kasus kekerasan seksual terhadap anak.
“Meski demikian, kasus kekerasan yang terjadi setiap tahun selalu didominasi kekerasan terhadap istri. Namun, setiap tahun ada kasus yang mengacu pada kecenderungan kasus tertentu,” kata Nisa Choirunisa. (E4)
Foto: VHRmedia / Fajar Sodiq
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Komentar